Rabu, 08 Juni 2011

Sejarah Bongkar Pasang Kabah

Ukuran dan pembangunan kembali Ka'bah

Denah Kabah.
Ukuran tinggi Ka’bah yang ada saat ini adalah 39 kaki 6 inci (kira2 11 meter;1 kaki = 12 inci = 30 cm), dan ukuran total adalah 627 kaki persegi. Ukuran dalam Ka’bah adalah 42,64x29,52 kaki (atau kira2 12,7x8,85 m). Tebal tembok adalah 3,26 kaki (kira2 97,8 cm). Lantai di bagian dalam lebih tinggi 7,22 kaki (kira2 2,1m) dari dasar tanah di mana orang2 melakukan Tawaf. Langit2 dan atap terbuat dari kayu teak yang ditutup dengan baja stainless. Tembok terbuat dari batu. Batu2 bagian dalam tidak dipoles, sedangkan bagian luar dipoles. Para ahli sejarah berkata bahwa Ka’bah dibangun kembali berkali-kali sekitar lima sampai 12 kali. Ukuran pertama Ka’bah di jaman Muhammad adalah:
  • tembok timur 48 kaki, 6 inci (berisi batu hitam)
  • tembok Hateem berukuran 33 kaki
  • sisi tembok antara batu hitam dan sudut Yemeni adalah 30 kaki
  • tembok barat 46.5 kaki

Inilah daftar bongkar pasang Ka’bah

Pembangunan ulang Ka'ba oleh pagan Quraish

Muhammad berpartisipasi dalam pembangunan kembali Ka’bah sebelum dia mengaku sebagai nabi. Setelah banjir hebat, Ka’bah jadi rusak dan temboknya retak. Harus dibangun lagi nih. Kewajiban membangun Ka’bah dibagi diantara 4 suku Quraish. Muhammad ikut dalam pembangunan ini. Ketika tembok2 sudah dibangun sebagian, maka dimasukkanlah Batu Hitam (al-Hajar al-Aswad) di bagian tembok sebelah timur Ka’bah. Karena suku Quraish tidak punya cukup dana, mereka tidak membangun kembali seluruh Ka’bah. Karena itulah bentuknya jadi bujur sangkar dan tidak serupa dengan bentuk aslinya yang pesegi panjang. Daerah bagian dasar Ka’bah yang tidak dibangun kembali disebut Hatim.

Pembangunan Kembali Ka’bah oleh Abdullah ibn Zubair

Tentara Syria pimpinan Yazid menghancurkan Ka’bah di bulan Muharram 64 Hijrah, setahun setelah dia membantai keluarga Muhammad di Karbala. Akan tetapi, jangan khawatir, sebab Haj Abdullah ibn Zubair (saingan Kalifah Bani Umayyah) membangun kembali Ka’bah dari dasar. Ibn Zubair ingin membangun Ka’bah persis seperti yang diinginkan Muhammad. Ibn Zubair berkata, “Aku mendengar Aisyah (bini muda kesayangan Muhammad) berkata, “Sang Nabi berkata:”Jika orang2mu tidak baru saja meninggalkan kepercayaan paganmu, dan jika aku punya cukup dana untuk membangun Ka’bah, aku akan tambahkan beberapa kaki di atasnya dari Hijr. Juga, aku akan pasang dua pintu; satu pintu agar orang2 dapat masuk ke dalam dan pintu satunya lagi untuk ke luar.” (Bukhari). Ibn Zubair berkata, “Hari ini, aku punya dana untuk melakukan itu dan aku tidak takut akan orang2.” Ibn Zubair membangun atap di tiga pilar dengan kayu Aoud (kayu wangi Arabia). Dia meletakkan dua pintu, satu menghadap timur dan satu lagi menghadap barat, sama seperti apa yang diinginkan Muhammad dulu. Dia juga membangun daerah Hateem yang terletak di sekitar Ka’bah yang dikelilingi oleh tembok rendah separuh lingkaran. Ibn Zubair juga meletakkan empat pilar di sekeliling Ka’bah dan menggantungkan kain di atasnya sampai seluruh bangun selesai dibangun.

Pembangunan Kembali Ka’bah di Jaman Abdul Malik

Interior Kabah dengan penjelasan secara mendetail.
Di tahun 74H (693M) Al-Hajjaj bin Yusuf al-Thaqafi, atas persetujuan Kalifah Bani Umayyah bernama Abdul Malik menghancurkan apa yang dibangun Ibn Zubair. Dia mengembalikan struktur bangunan persis seperti yang ada di jaman pagan Quraish. Inilah perubahan yang dilakukannya:
  1. Ka’bah diperkecil jadi sama ukurannya dengan yang ada saat ini
  2. Membongkar Hatim
  3. Menutup pintu barat dengan tembok
  4. Meruntuhkan tembok di daerah Hatim
  5. Membuang tangga kayu yang ditempatkan Ibn Zubair di dalam Ka’bah
  6. Mengurangi ketinggian pintu sampai 7 kaki
Struktur ini tetap sama selama 966 tahun, dengan perubahan kecil di sana sini.

Pembangunan Kembali Ka’bah di Jaman Sultan Murad

Di tahun 1039H (1629 Masehi), lagi2 banjir melanda sehingga dua tembok bagian timur dan barat Ka’bah rubuh. Kejadian ini terjadi di 19 Sha’ban tahun 1039H. Banjir mencapai ketinggian 10 kaki (3m) dari tanah. Setelah usai banjir, maka Ka’bah dibangun kembali di bawah pengawasan Sultan Murad. Bentuknya persis sama dengan Ka’bah di jaman Quraish sebelum Muhammad mengaku nabi.

Pembangunan Kembali Ka’bah di tahun 1996

Bongkar pasang besar2 dilakukan terhadap Ka’bah dari bulan Mei 1996 sampai Oktober 1996. Ini dilakukan setelah 400 tahun Ka’bah dibangun kembali oleh Sultan Murad. Dalam pembangunan kembali kali ini, bagian yang masih asli hanyalah batu2 Ka’bah saja. Semua bagian lainnya diganti, termasuk bagian langit2 dan atapnya yang terbuat dari kayu.

Apa sih isi dalam Ka’bah?

Ketua Islamic Society of North America (ISNA) (= Masyarakat Islam Amerika Utara) punya kesempatan masuk ke dalam Ka’bah di tahun 1998. Inilah keterangannya:
  • di dalamnya terdapat dua pilar (orang lain menyebut 3 pilar)
  • ada meja untuk meletakkan parfum
  • terdapat dua lampu lentera yang digantungkan dari langit2
  • ruangan cukup untuk menampung 50 orang
  • tidak ada lampu listrik di bagian dalam
  • tembok dan lantai terbuat dari marmer
  • tidak ada jendela di bagian dalam
  • hanya ada satu pintu
  • bagian atas tembok2 di bagian dalam ditutupi gorden

Kabah Bukan Asli dari Budaya Islam

Jangan pula mengira bangunan kotak keramat itu adalah asli dari budaya Islam.
Lihatlah batu kotak yang dibangun untuk makam keramat Kaisar-Kaisar Persia di abad ke 5 sebelum Masehi berikut ini.
Kabah Zoroastria.
Mirip, bukan?
Budaya Persia merupakan budaya terunggul di Timur Tengah sampai pertengahan abad Masehi. Jadi tidak heran jika pengaruh budayanya menyebar ke mana2 dan bentuk makam keramat ini lalu ditiru oleh masyarakat2 Timur Tengah, termasuk masyarakat pagan Quraish.
Kotak batu ini melambangkan Dewa Dushara yang disembah masyarakat kuno Nabasia.
Kotak tempat dewa nih. Sama seperti Ka'bah tempat dewa bulan Allah ta-Alla.
Kotak tempat dewa nih. Sama seperti Ka'bah tempat dewa bulan Allah ta-Alla.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar