Rabu, 08 Juni 2011

Hilal bin Sahar = Dewa Bulan Sabit

Untuk membahas topik ini kita harus membuka Injil Perjanjian Lama utk mengetahui apa kata tuhannya Yahudi. Mari kita mulai dengan membuka kitab Nevi'im (Nabi-Nabi) Y'shayahu atau Yesaya 14:12 yang berbunyi:
Wah, engkau sudah jatuh dari langit, 
hai Hilal bin Sahar, 
engkau sudah dipecahkan dan 
jatuh ke bumi, 
hai yang mengalahkan 
bangsa-bangsa! 
Di Alkitab Indonesia, nama Hilal bin Sahar ini disebut sebagai sang bintang Timur, putra Fajar. Dalam Alkitab bahasa Inggris disebut sebagai Lucifer. Hilal adalah kata Arab, Armaik, Ibrani yang berarti terang dan juga bulan sabit (crescent moon). Sedangkan Sahar berarti fajar atau bintang pagi. Dengan begitu, Hilal bin Sahar tidak lain adalah:
Berkas:Hilalor3.png
Silakan lihat keterangan tentang kata Ibrani hll (baca: Hilal) dari The Dictionary of Deities and Demons in the Bible, oleh Karel van der Toorn, Bob Becking, Pieter Willem van der Horst, terbit tahun 1999, Wm. B. Eerdmans Publishing, halaman 392.
Berkas:Hilalyl1.jpg
Terjemahan paragraf dalam kotak merah:
Ekspresi Ibrani hêlèl ben-sãhar berarti 'Yang Bercahaya, putra fajar.' Kata Ibrani hêlèl 
berasal dari  akar kata HLL, 'menyinari', dan berarti 'Yang Bersinar Terang', dan ini sudah jelas 
merupakan julukan dari sang Bintang Pagi, yakni Venus. 

Asal usul kata Ibrani hêlèl sama artinya dengan kata Ugaratik (Kanaan) hll yang digunakan 
salam kalimat berikut: bnt hll snnt  yang berarti: 'putri2 dari Yang Cemerlang, menelan (atau 
mungkin "Mereka yang Bercahaya')' dan juga bnt hll b'l gml yang berarti: putri2 dari Yang 
Cemerlang, Sang Dewa Bulan Sabit, digunakan dalam kata Kathîratu (Ug. ktrt) yang adalah dayang 
dewi Nikkal (Dewi Kanaan). 
Shahar juga muncul dalam mithologi Ugaritik/Kanaan sebagai satu dari pasangan dewa2 yakni Shahar dan Shalim, yang berarti 'Fajar' atau Bintang Pagi dan 'Senja'. Tapi dalam bahasa Ibrani, Shahar juga berarti Bulan Sabit dan Hilal berarti bulan. Kata Shahar (bulan sabit) digunakan dlm Hakim2 8:21,26 dan juga Yesaya 3:18 --> 'et- hasahroniym. Terjemahan bahasa Indonesianya adalah 'bulan' dan ini kurang tepat, karena seharusnya adalah 'bulan sabit' (crescent).
Juga dalam bahasa Arab, Hilal berarti Bulan Sabit. Juga jangan lupa bahwa al-Zahrah adalah nama Arab bagi Dewi Venus. Asal kata Zahrah ini adalah zhr yang berarti bercahaya, bersinar. Nama Al-Zahrah sudah jelas berhubungan dengan kata shr dan shahar.

ISRAEL KUNO DAN ISRAEL MODERN: SAMA-SAMA DIKELILINGI PARA PENYEMBAH DEWA BULAN

Rupanya Israel di jaman kuno, terutama jaman Raja Daud, dikelilingi oleh banyak sekali musuh. Semua nama musuh2 itu disebut Daud satu persatu (Mazmur 83: 7-11): Edom, orang Ismaeli, Moab, Hajri, Jebal, Ammon, Amalek, Filistin, Tsur, Syampun, Midian, Sisera.
Lihat peta Israel jaman kuno:
Berkas:Israelkunohq6.jpg
Sibuk banget tentunya Raja Daud dikepung kerajaan2 musuh yang haus darah orang Yahudi. Serupa keadaannya dengan saat ini di mana Israel juga dikepung negara2 Islam yang haus darah kafir Yahudi.
Negara-negara Muslim ini juga punya cita-cita yang sama seperti musuh-musuh Israel di jaman kuno:
Mazmur 83:5 
Maka kata mereka itu: Marilah kita binasakan dia, supaya janganlah lagi ia suatu bangsa, dan 
supaya jangan ada lagi peringatan akan nama Israel itu. 
Yah, begitulah. Semua Muslim di seluruh dunia, seperti kaum pemuja dewa bulan sabit jaman dulu, benci luarbiasa pada orang Yahudi, umat pilihan YHWH, dan ingin sekali melihat negara Israel hancur lebur agar tidak ada lagi yang bisa mengingat nama tersebut. Simak sebentar peta Israel jaman kini :
Berkas:Modernisraelgl1.jpg
Masih ingat apa lambang negara-negara Muslim pembenci Yahudi itu ?
Berkas:Islam-flags.jpg

Menara Babel

Menara Babel.
Dan mari kita tinjau sekali lagi, SIAPAKAH TUHAN MUSLIM ITU?
Sudah disinggung pada permulaan artikel ttg Yesaya 14:12. Dialah si Hilal bin Sahar, sang Dewa Bulan yang telah lama muncul di bumi. Dia pertama kali muncul dengan nama Babel di kitab Kejadian 11. Di perikop tersebut dijelaskan bahwa orang-orang berkumpul di Babel menjadi satu bangsa dengan satu bahasa untuk mendirikan menara yang maha tinggi.
Tapi hal itu digagalkan oleh YHWH, Tuhan bangsa Israel, Tuhannya Abraham, Yakub dan Ishaq. YHWH ternyata tidak suka jika manusia hanya punya satu bahasa, satu bangsa, satu negara. Usaha manusia ini dikacaukanNya dengan membuat mereka berbicara dalam banyak bahasa, sehingga saling tidak mengerti satu sama lain.
Makanya sekarang manusia seluruh dunia punya banyak sekali bahasa2 yang berbeda-beda. Variasi bahasa dan keragaman itulah yang memang jelas disukai oleh Tuhan Abraham, Yakub dan Ishaq. Tapi hal ini sama sekali tidak disukai Hilal bin Sahar alias Dewa Babel. Dia ingin manusia satu bahasa, satu bangsa, satu ideologi yang menyembah dirinya saja. Sekarang lihatlah Islam. Semua yang Muslim HARUS mempelajari adalah : SATU bahasa Islam, yakni bahasa Arab. Sampai2 menghafal Qur’an pun HARUS pakai bahasa Arab, tidak peduli mengerti atau kagak isinya. Tidak hanya itu, Muslim pun HARUS menyerap kepercayaan, budaya Arab, ideologi Arab, orientasi Arab, kiblat Arab, politik Arab, tradisi Arab, dan lain2 yg serba Arab. Negara2 Islam seperti Mesir, Yordania, Irak, Turki, Libia, Palestina, dll menggunakan satu bahasa yang sama yakni bahasa Arab. Penyeragaman seperti ini jelas merupakan usaha menentang keinginan YHWH. NAH, siapakah yang berani menentang sang El Shaddai kalau bukan biang SYAITAN itu sendiri?
Berlanjut di: Lambang Bulan Sabit dan Bintang dalam Tradisi Islam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar